Minggu, 25 September 2011

HARIMAU MEMANGSA SEORANG PETANI


BENGKULU — Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSD) Bengkulu belum menemukan harimau sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) yang memangsa seorang petani di Desa Pino Baru, Kecamatan Air Nipis, Kabupaten Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu.

"Tim kami masih menelusuri lokasi penyerangan di kawasan Hutan Lindung Bukit Daun, tetapi sampai hari ini belum ada tanda-tanda kemunculan harimau," kata Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu Amon Zamora di Bengkulu, Senin (26/9/2011).

Amon mengaku sudah menurunkan tim beranggotakan 14 orang untuk memantau lokasi penyerangan terhadap seorang warga Desa Pino Baru tersebut. Identifikasi tempat kejadian diperkirakan berada di dalam kawasan Hutan Lindung Bukit Sanggul, berjarak 20 kilometer dari Desa Pino Baru.

Meski sudah diketahui lokasi kejadian berada di dalam kawasan hutan, tetap perlu diambil titik koordinat dan memantau jika harimau tersebut masih berkeliaran di sekitar lokasi penyerangan. "Jika sudah ada korban jatuh, harimau memiliki perilaku mengulang kembali. Jadi, warga yang memasuki Hutan Lindung Bukit Sanggul harus waspada," katanya.

Imbauan dan larangan memasuki Hutan Lindung Bukit Sanggul sudah disosialisasikan petugas BKSDA kepada warga Desa Pino Baru agar tidak memasuki kawasan Bukit Sanggul.

Laporan awal petugas di lapangan, lokasi kejadian tersebut dapat dijangkau dengan jalan kaki selama delapan jam dari jalan utama Padang Capu yang menghubungkan Bengkulu Selatan dengan Pagaralam, Sumatera Selatan.

Jarak tempuh dari desa terdekat ke tempat kejadian, menurut Amon, menjadi kendala utama untuk melakukan proses evakuasi satwa langka tersebut. "Harimau yang sudah pernah memangsa manusia memang harus dievakuasi karena akan mengancam keselamatan warga lain yang memasuki kawasan hutan itu," kata Amon.

Sebelumnya, seorang warga Desa Pino Baru, Kecamatan Air Nipis, Kabupaten Bengkulu Selatan, Milyan (18), ditemukan tewas diterkam harimau dengan kondisi mengenaskan di kebun kopi miliknya di dalam kawasan Bukit Sanggul, Minggu (11/9/2011).

Amon mengatakan, lokasi kejadian yang terdapat di dalam Bukit Sanggul merupakan habitat asli harimau sumatera. Tidak diketahui secara pasti bagaimana korban diserang harimau karena tidak ada saksi mata. Namun, diperkirakan jarak korban dengan harimau yang cukup dekat membuat ia tidak sempat menyelamatkan diri.

"Menurut warga yang menemukan korban, di sekitar mayat korban terdapat banyak jejak harimau, korban dibawa pulang ke perkampungan penduduk dengan cara digotong secara bergantian oleh teman-temannya," katanya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar