Pelatih kepala timnas basket putra Rastafari Horongbala menyatakan, negara kompetitor tidak bisa dianggap remeh. Jordania, Jepang, dan Syria yang menjadi lawan di grup C lebih hebat daripada pasukan Garuda. Hal itu bisa dilihat dari peringkat masing-masing negara.
Jordania menempati peringkat keenam di Asia. Jepang setingkat di bawah Jordania. Syria hanya menempati urutan ke-13. Indonesia berada di peringkat ke-16 di level Asia.
”Kalau tiga besar, mungkin kita masih bisa. Harus kami akui, negara-negara di grup ini lebih hebat daripada timnas,” terang Rastafari.
Namun, timnas memang tidak menaruh harapan tinggi di kejuaraan tersebut. Kejuaraan FIBA Asia 2011 hanya dijadikan sasaran antara bagi timnas sebelum tampil di SEA Games XXVI mendatang. Apalagi, timnas sebenarnya tidak berada dalam performa terbaik. Itu menyusul cedera beberapa pilar. Di antaranya, Fidyan Dini (cedera lutut) dan Julius Faisal Achmad (retak jari kiri).
”Target timnas tetap SEA Games 2011. Kejuaraan FIBA Asia akan menjadi pemantapan bagi anak-anak sebelum tampil di SEA Games,” terang asisten pelatih timnas Johannis Winar.
Meski begitu, Kejuaraan FIBA Asia tetap menjadi agenda penting bagi persiapan timnas. Salah satunya, membiasakan diri berhadapan dengan lawan yang lebih tangguh. Hal itu akan bermanfaat bagi timnas jika nanti mesti bertanding kontra negara-negara yang memiliki postur lebih menjulang. Filipina, misalnya. Selama ini, timnas Filipina menja di musuh paling berat bagi Indonesia di level Asia Tenggara.
’’Semua teori dan latihan yang kami jalankan di Indonesia tentu harus diterapkan di Tiongkok nanti. Anak-anak bisa berlatih cara mengalahkan lawan yang lebih kuat. Itu bagus untuk persiapan mereka menjelang SEA Games nanti,” terang Rastafari. (ru/c8/aww)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar